Entri Populer

Rabu, 03 Januari 2024

Unit Kerja Mahasiswa Rumah Quran UIA Bersihkan Pantai Muara Gembong

Unit Kerja Mahasiswa Rumah Quran UIA Bersihkan Pantai Muara Gembong


Aksi bersih-bersih Bersama PT. MIGAS HULU JABAR ONWJ, Pegiat lingkungan dan masyarakat setempat

Sahabat Alam Unit Kerja Mahasiswa (UKM)  Rumah Qur'an Mahasiswa Universitas Islam As Syafi’iyah – UIA,  melaksanakan program pegabdian kepada masyarakat dengan membersihkan pantai Muara Gembong Bekasi. Tepatnya di lokasi obyek wisata Saung Alas.


Kegiatan dilakukan dengan menggandeng   PT. MIGAS HULU JABAR ONWJ,  dan masyarakat setempat. Berlangsung selama dua hari, Ahad  dan Kamis, (17, 21),  Desember 2023. 


Ketua UKM Rumah Qur’an UIA M. Hafizt  Husaifi mengatakan, menurut data di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2021 Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah.


Sebagian besar berupa sampah plastik yang dibuang melalui sungai dan (berakhir) di Laut. Maka banyak bibir pantai yang kotor dan tercemar.


Data ini juga menunjukkan, Indonesia merupakan  negara penghasil sampah terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok,” ungkap Hafizt.  

 

Jika kondisi ini dibiarkan, masih kata Hafizt, maka pada tahun 2050, jumlah sampah di laut akan sama dengan jumlah ikannya.  


Untuk mengatasinya  harus dilakukan pencegahan dini dengan membersihkan (menyortir) dari hulu sampai  ke hilir, dengan  melibatkan masyarakat.

Silakan Klik:

۞Gerakan Wakaf al Quran۞

Hanya dengan Rp 50.000 Anda sudah ikut berdakwah


Obyek wisata Saung Alas  merupakan salah satu lokasi penumpukkan  sampah plastik yang dibawa oleh sungai-sungai yang bermuara di Muara Gembong. 


Jumlahnya sangat banyak,  menyebabkan pantai itu kotor dan bau. 


“Makanya kami melakukan program pengabdian masyarakat di sini,” tutur Hafizt.


Hari pertama, lanjut Hafizt,   program pengabdian masyarakat itu melibatkan 110 relawan dan pada hari kedua sebanyak 168 orang.


Sementara itu  Direktur Utama PT. MIGAS HULU JABAR ONWJ Ubaydillah mengatakan, perusahaannya sangat concern terhadap usaha-usaha penyelamatan lingkungan. Makanya pihaknya siap menggandeng berbagai elemen masyarakat, termasuk masyarakat kampus,  untuk menanggulanginya. 


“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap  bahaya sampah yang sulit di daur ulang” tutur Ubaydillah.


Apalagi Saung Alas ini merupakan salah satu objek wisata yang sangat potensial di Muara Gembong, dalam lingkungan hutan  mangrove.  


“Sehingga kita harus menjaga kelestariannya,” tegasnya.


Hal sama juga diungkapkan pegiat lingkungan Muara Gembong, Bang Zul dan Bu Nunih. Mereka menyayangkan hutan bakau Muara Gembong ini seolah-olah menjadi tempat pembuangan sampah. 


“Sehingga kelihatan kumuh, bau dan semrawut,” kata Nunih.


Sayang sekali Saung Alas ini, tambah Nunih, menjadi tempat penampungan sampah yang kebanyakan tidak dapat di daur ulang. 


“Padahal seharusnya obyek wisata ini  menjadi tempat yang indah, bersih  dan nyaman bagi wisatawan," ungkap Bu Nunih  yang juga  guru SMP Madinatul Ilmi ini.


Sebenarnya, lanjut Bu Nunih,  sampah yang berserakan di sini,  ada yang bisa didaur ulang dan bernilai ekonomis.


“Tapi masyarakat disini tidak tahu sehingga butuh penyuluhan atau sosialisasi bagaimana cara memanfaatkannya," ujarnya Nunih.


MAFAZA ONLINE


Baca juga :

MUKERNAS IDRISIYYAH Pencapaian dan Problematika


Video

Silakan klik:
                                                         Lengkapi Kebutuhan Anda

#muaragembong    #rumahquran    #lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar